Dahulu istilah ketidakmampuan (Disability) dan cacat
(Handicap) dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah tersebut sudah dibedakan.
Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang.
Handicap adalah kondisi yang ditunjukkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan.
Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap
orang itu sendiri.
Ø Gangguan
Indra
·
Gangguan pengelihatan, anak yang buta
secara edukasional adalah anak yang tidak bisa menggunakan penglihatan mereka
untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar.
·
Gangguan pendengaran, anak yang tuli
secara lahir saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan
bahasanya.
Ø Gangguan
Fisik
·
Gangguan artopedik, biasanya merupakan
keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di
otot,tulang, atau sendi.
·
Cerebral palsy, berupa lemahnya
koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah, bicaranya tidak jelas.
·
Epilepsi. gangguan saraf yang biasanya
ditandai dengan serangan terhadap sensori motor atau kejang-kejang.
Ø Retardasi
Mental
Kondisi
sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan dan sulitnya
beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Penyebab retardasi mental disebabkan
oleh faktor genetik dang kerusakan otak.
·
Down sindrome, bentuk retardasi mental
yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat adanya kromosom ekstra
·
Fragile X syndrom, bentuk retardasi
mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat dari kromosom X yang
tidak normal.
·
Fetal alcohol sysndrome, ketidak
normalan, termasuk retardasi mental dan ketidak normalan wajah.
Ø Gangguan
Bicara dan Bahasa
·
Gangguan Artikulasi: Masalah dalam melafalkan suara secara
benar.
·
Gangguan Suara: Gangguan dalam menghasilkan ucapan yaitu
ucapan yang keras, kencang, terlalu tinggi atau rendah nadanya.
·
Gangguan Kefasihan: Biasany disebut gagap.
·
Gangguan Bahasa: Kerusakan signifikan dalam bahasa
reseptif atau bahasa ekspresif anak.
Ø Ketidak
mampuan Belajar
·
Learning diasbility, ketidakmampuan
dimana anak mempunyai inteligensi normal atau diatas rata-rata, kesulitan
pelajaran, tidak punya problem seperti retardasi mental yang menyebabkan
kesulitan.
·
Dyslexia, kerusakan berat dalam
kemampuan membaca dan mengeja.
·
Identifikasi, patokan awal untuk
mencurigai bahwa anak murid mengalami gangguan belajar adalah ketika murid
masih sulit membaca setelah masuk ke grade dua.
·
Strategi intervensi, analisi untuk
intervensi terhadap anak yang memiliki masalah belajar ini dengan model
kombinasi pengajaran strategi dan pengajaran langsung.
Ø Gangguan Perilaku dan Emosional
·
Problem serius dan terus-menerus yang berkaitan
dengan hubungan,agresi,depresi,ketakutan yang berkaitan dengan persoalan
pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik
sosio-emosional.
Ø Berikut ini adalah
jenis-jenis SLB:
·
SLB A:
Tuna Netra (3-7 tahun, tidak lebih dari 14 tahun)
·
SLB B:
Tuna Rungu (5-11 tahun)
·
SLB C:
Tuna Grahita (Retardasi Mental). IQ: 50-70, C1= IQ: 25-50 (Ringan)
·
SLB D:
Tuna Daksa (cacat fisik). D1= IQ<Normal
·
SLB E:
Tuna Laras (mengalami kesulitan menyesuaikan diri atau pernah melakukan
kejahatan, usia 6-18 tahun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar